Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran yang penting dalam membentuk etika kepemimpinan mahasiswa. Dalam konteks ini, pendidikan kewarganegaraan tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan tentang konsep-konsep negara dan demokrasi, tetapi juga membentuk karakter dan nilai-nilai kepemimpinan yang baik.
Menurut Prof. Dr. Arief Rachman, mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, pendidikan kewarganegaraan merupakan “proses pembelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan warga negara dalam rangka mengembangkan sikap demokratis, bertanggung jawab, dan peduli terhadap lingkungan sosialnya.”
Dalam konteks mahasiswa, etika kepemimpinan menjadi hal yang sangat penting untuk dikembangkan. Sebagai agen perubahan di masyarakat, mahasiswa dituntut untuk memiliki kepemimpinan yang baik. Menurut Dr. Sari Yulita, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, “Mahasiswa sebagai pemimpin masa depan harus mampu memimpin dengan integritas, keadilan, dan tanggung jawab.”
Dalam hal ini, pendidikan kewarganegaraan dapat membantu mahasiswa untuk memahami nilai-nilai kepemimpinan yang baik. Dengan mempelajari konsep-konsep demokrasi, hak asasi manusia, dan keadilan sosial, mahasiswa dapat menjadi pemimpin yang peduli terhadap kepentingan bersama dan mampu memimpin dengan bijaksana.
Selain itu, pendidikan kewarganegaraan juga mengajarkan mahasiswa untuk berperan aktif dalam pembangunan masyarakat. Melalui program-program seperti kuliah kerja nyata atau pengabdian masyarakat, mahasiswa dapat belajar langsung tentang tantangan dan masalah yang dihadapi masyarakat, sehingga dapat mengembangkan kepemimpinan yang responsif dan berempati.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peran pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk etika kepemimpinan mahasiswa sangatlah penting. Melalui pendidikan kewarganegaraan, mahasiswa dapat mengembangkan kepemimpinan yang berkualitas dan mampu menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat. Sebagaimana dikatakan oleh Nelson Mandela, “Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa digunakan untuk mengubah dunia.”