Pendidikan sains merupakan bagian penting dalam proses pembentukan generasi cerdas dan kreatif. Salah satu hal yang tidak boleh terlewatkan dalam pembelajaran sains adalah peran keterampilan proses sains. Keterampilan proses sains merupakan kemampuan untuk mengamati, mengklasifikasi, mengukur, membuat hipotesis, mencoba, dan mengkomunikasikan temuan dalam proses penelitian sains.
Menurut Dr. M. Nazaruddin Malik dalam bukunya yang berjudul “Pembelajaran Sains Berbasis Keterampilan Proses”, keterampilan proses sains sangat penting untuk dikembangkan dalam pembelajaran sains. Dr. Malik menyatakan, “Keterampilan proses sains memberikan landasan bagi siswa untuk memahami konsep-konsep sains secara lebih mendalam dan membangun sikap ilmiah yang kritis dan kreatif.”
Dalam konteks pendidikan di Indonesia, peran keterampilan proses sains sangat ditekankan dalam Kurikulum 2013. Kurikulum tersebut memandang bahwa pembelajaran sains tidak hanya tentang penguasaan konsep-konsep sains, tetapi juga tentang pengembangan keterampilan proses sains yang dapat membantu siswa dalam berpikir kritis, berkomunikasi, dan berkolaborasi.
Menurut Prof. Dr. Ainun Na’im, seorang ahli pendidikan sains dari Universitas Negeri Jakarta, “Keterampilan proses sains dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, yang sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan di era globalisasi saat ini.”
Dengan mengembangkan keterampilan proses sains sejak dini, diharapkan generasi muda Indonesia dapat menjadi generasi yang cerdas, kreatif, dan mampu bersaing di tingkat global. Oleh karena itu, para pendidik perlu memperhatikan peran keterampilan proses sains dalam menciptakan generasi yang unggul di masa depan.