Peran guru dalam mendorong keterampilan proses sains pada siswa memegang peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Keterampilan proses sains merupakan kemampuan siswa dalam memahami, menganalisis, dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dari hasil observasi dan eksperimen.
Menurut Dr. John Hattie, seorang pakar pendidikan ternama, “Peran guru dalam mengembangkan keterampilan proses sains pada siswa adalah krusial. Guru tidak hanya harus memberikan pengetahuan tentang sains, tetapi juga harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba sendiri melalui eksperimen dan observasi.”
Guru harus menjadi fasilitator yang mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran sains. Mereka harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, mengajukan hipotesis, dan melakukan eksperimen. Dengan demikian, siswa akan belajar secara aktif dan mengembangkan keterampilan proses sainsnya secara maksimal.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Maria Varela, seorang ahli pendidikan sains, disebutkan bahwa “Guru yang efektif dalam mendorong keterampilan proses sains pada siswa adalah guru yang memiliki pengetahuan yang luas tentang sains, serta mampu mengkomunikasikan pengetahuan tersebut secara menarik dan interaktif kepada siswa.”
Selain itu, guru juga harus memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa mengenai hasil eksperimen yang dilakukan. Dengan demikian, siswa akan belajar untuk memahami kesalahan yang terjadi dan melakukan perbaikan di masa yang akan datang.
Dengan demikian, peran guru dalam mendorong keterampilan proses sains pada siswa sangatlah penting. Guru harus menjadi teladan bagi siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif dalam memahami fenomena alam secara ilmiah. Dengan demikian, siswa akan menjadi generasi yang cerdas dan kompeten dalam menghadapi tantangan di masa depan.