Pendidikan inklusif merupakan salah satu upaya yang sangat penting untuk membangun masyarakat yang berbudaya di negara berkembang. Konsep pendidikan inklusif ini memperjuangkan hak setiap individu, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, untuk mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim, “Pendidikan inklusif adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang berbudaya dan beradab. Dengan pendidikan inklusif, kita tidak hanya memberikan kesempatan kepada semua individu untuk belajar, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai toleransi, kerjasama, dan empati kepada seluruh masyarakat.”
Pendidikan inklusif bukan hanya tentang menyediakan fasilitas fisik yang memadai untuk memenuhi kebutuhan individu dengan beragam kebutuhan, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan ramah bagi semua. Hal ini sejalan dengan pendapat Dr. Amin Subekti, seorang ahli pendidikan inklusif, yang menyatakan bahwa “Pendidikan inklusif bukan hanya tentang mengajarkan pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter dan sikap yang inklusif terhadap perbedaan.”
Dalam konteks negara berkembang, pendidikan inklusif menjadi semakin penting mengingat tantangan yang dihadapi dalam membangun masyarakat yang berbudaya. Banyak anak dengan kebutuhan khusus di negara berkembang yang masih belum mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan semua stakeholder pendidikan untuk terus meningkatkan upaya dalam mewujudkan pendidikan inklusif.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Negeri Malang, ditemukan bahwa implementasi pendidikan inklusif di beberapa sekolah di negara berkembang telah memberikan dampak positif tidak hanya bagi siswa dengan kebutuhan khusus, tetapi juga bagi seluruh siswa dan guru. Dengan adanya pendidikan inklusif, tercipta lingkungan belajar yang lebih inklusif, harmonis, dan berbudaya.
Dengan demikian, penting bagi semua pihak untuk mendukung dan memperjuangkan pendidikan inklusif sebagai upaya nyata dalam membangun masyarakat yang berbudaya di negara berkembang. Seperti yang dikatakan Nelson Mandela, “Pendidikan adalah senjata paling kuat yang bisa digunakan untuk mengubah dunia.” Dan pendidikan inklusif adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang positif dalam masyarakat.