Manfaat pendidikan anak usia dini dalam pembentukan karakter anak sangatlah penting untuk diperhatikan oleh para orangtua. Pendidikan pada usia dini merupakan fondasi utama dalam membentuk kepribadian dan nilai-nilai positif pada anak. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ahli Psikologi Pendidikan, Dr. Maria Montessori, “Anak usia dini adalah periode yang paling penting dalam pembentukan karakter anak. Maka dari itu, pendidikan pada usia dini harus dilakukan dengan baik untuk menciptakan anak yang berkepribadian baik.”
Salah satu manfaat penting dari pendidikan anak usia dini adalah mengajarkan anak tentang nilai-nilai moral dan etika. Dengan pendidikan yang baik, anak akan belajar tentang pentingnya sopan santun, kerja sama, dan menghargai orang lain. Menurut pakar pendidikan anak, Prof. Dr. Ani Budiastuti, “Pendidikan anak usia dini merupakan waktu yang tepat untuk memberikan pengajaran tentang moral dan etika kepada anak, karena pada usia tersebut anak sangat mudah menyerap nilai-nilai yang diajarkan.”
Selain itu, pendidikan anak usia dini juga dapat membentuk karakter anak menjadi lebih mandiri dan kreatif. Melalui berbagai kegiatan yang diarahkan pada pengembangan keterampilan motorik dan kognitif, anak akan belajar untuk mandiri dan berpikir kreatif. Sebagaimana yang disampaikan oleh Psikolog Anak, Prof. Dr. Aisyah Putri, “Anak usia dini memiliki potensi kreatif yang sangat besar. Oleh karena itu, pendidikan pada usia dini harus mendorong anak untuk berkembang secara optimal.”
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manfaat pendidikan anak usia dini dalam pembentukan karakter anak sangatlah besar. Orangtua perlu memahami pentingnya pendidikan pada usia dini dan memberikan perhatian yang cukup agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang berkualitas. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Presiden RI, Joko Widodo, “Pendidikan anak usia dini merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Mari kita semua bersama-sama mendukung pendidikan anak usia dini demi menciptakan generasi yang tangguh dan berakhlak mulia.”